Cibinong – Humas BRIN. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Mikrobiologi Terapan (PRMT), Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan (ORHL) menerima kunjungan Direktur Utama PT. Java Agro Spices (JAS), di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Ir. Soekarno, Cibinong, Jumat (27/1). Kunjungan ini dimaksudkan untuk mengenal BRIN lebih jauh, khususnya penelitian yang berhubungan dengan penanggulangan penyakit tanaman dan peningkatan produktivitas hasil budi daya vanili.
“Saya sangat senang menerima kunjungan dari salah mitra industri kami, yaitu PT. JAS yang jauh-jauh datang dari Temanggung. Perlu diketahui bahwa kerja sama ini didasarkan dari permintaan PT JAS yang memiliki masalah terkait penyakit pada tanaman vanili, dan kami siap membantu mengatasi penyakit tersebut melalui pendekatan mikrobiologi,” ungkap Kepala PRMT BRIN Ahmad Fathoni.
Dirinya berharap, kerja sama ini dapat berjalan sesuai dengan ekspektasi mitra, dan timnya dapat menerapkan teknologi mikroba yang dihasilkan untuk mengatasi masalah penyakit pada tanaman vanili.
“Saat ini tim sudah berhasil mengisolasi dan mengidentifikasi mikroba dari sampel terinfeksi yang dikirim Temanggung, dan nanti kita akan ke Temanggung untuk mengaplikasikannya,” jelas Fathoni.
Pihaknya terus mendorong para periset untuk terjun ke mitra, baik masyarakat maupun industri, dan menjadi bagian solusi nyata kebutuhan serta permasalahan yang ada.
Sementara itu, Direktur Utama PT. JAS Arie Singgih Pratomo mengungkapkan, kunjungannya ini untuk mengenal BRIN lebih jauh, dan untuk mengetahui fasilitas yang dimiliki BRIN. Selain itu juga menindaklanjuti kerja sama untuk penanggulangan penyakit pada vanili melalui formulasi konsorsium mikroba ungulan.
“Kami juga ingin berkenalan secara langsung dengan peneliti di PRMT yang melakukan penelitian terkait biokontrol dan pupuk hayati untuk tanaman vanili dengan PT.JAS,” katanya.
Ketua Kelompok Riset Interaksi Mikroba Tanaman, Rumella Simarmata menjelaskan, kerja sama ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami proses riset dalam menanggulangi penyakit pada tanaman vanili. Selain itu juga melihat peluang untuk meningkatkan produktivitas, baik jumlah produksi vanili maupun kadar vanilin yang sangat berpengaruh pada kualitas vanili.
Lebih rinci Rumella membeberkan rencana kegiatan yang dilaksanakan dalam kerja sama ini. Kegiatan penelitian pada tahap awal, yaitu isolasi dan identifikasi jamur penyebab penyakit, pemilihan mikroba unggulan, dan formulasi mikroba unggulan sebagai biokontrol dan biostimulan spesifik tanaman vanili.
Kemudian dilanjutkan uji coba skala rumah kaca dengan vanili yang langsung didatangkan dari Temanggung, dan selanjutnya aplikasi pada lahan budi daya vanili di lapangan milik PT. JAS.
“Sebagai payung hukum atas terciptanya sebuah inovasi produk purwarupa, juga akan dilakukan penulisan paten formula agen hayati tersebut, serta rencana untuk mengadakan workshop atau pelatihan formulasi kepada petani vanili PT. JAS,” urainya.
“Tim kami sangat antusias dalam menyambut kunjungan mitra dari PT. JAS, dan berharap kegiatan kerja sama industri dan riset ini akan berjalan dengan lancar, mencapai hasil sesuai dengan yang direncanakan,” tambah Rumella.
Selain itu, kerja sama dengan PT. JAS diharapkan mampu membuka wawasan terhadap komoditi vanili dan permasalahan yang dihadapi petani vanili.
Ditambahkan juga oleh Margaretta Christita sebagai Penanggungjawab kerja sama, kunjungan ini diharapkan dapat memberikan informasi dan dapat memberikan solusi kepada permasalahan yang ada di masyarakat. “Periset di BRIN akan selalu terbuka untuk menjalin kerja sama dengan berbagai lapisan masyarakat dengan mengedepankan transparansi dan inovasi riset, serta kerja sama yang dapat menghasilkan solusi yang lebih baik bagi semua pihak,” ucapnya.
Pada kesempatan ini juga dilakukan kunjungan ke beberapa fasilitas BRIN, yaitu ruang preparasi sampel, laboratorium kultur jaringan, dan ruang Polymerase Chain Reaction (PCR) di Gedung Genomik, serta Integrated Laboratory of Bioproduct (ILaB). (wt/ed: tnt)